Menelusuri Jejak Kearifan Leluhur Marga Tinambunan di Manduamas
Manduamas, Kamis, 5 Juni 2025
Kunjungan dilakukan ke salah satu situs peninggalan leluhur Marga Tinambunan di wilayah Manduamas, yang diyakini sebagai tempat bersejarah warisan Raja ni Huta (Sipungka Huta), yakni Ompung Agape Tinambunan br. Silaban dan Abang Ferry Imanta Tinambunan.
Menurut cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, disebutkan bahwa setelah Ompung Raja Tinambunan manjae dari Negeri Sionom Hudon ke Manduamas, beliau memilih sebuah lokasi terpencil untuk membesarkan sepasang anaknya yang memiliki keistimewaan: berbentuk manusia saat di darat namun menyerupai buaya saat berada di air.
Lokasi tersebut dipilih jauh dari pemukiman agar keanehan kedua anak tidak diketahui orang. Mereka memiliki kesukaan terhadap makanan tradisional seperti itak gurgur dan rondang ni eme. Seiring waktu, wujud mereka berubah sepenuhnya menjadi buaya dewasa. Sebelum itu, Ompung Raja Tinambunan memberikan pesan sakral:
-
Jagalah kampung ini dari ancaman yang datang melalui aliran sungai.
-
Selamatkan siapa pun warga kampung yang hanyut di sungai.
-
Lindungilah anak keturunan se-Marga dan Marga serumpun (Naiambaton/Parna) dari musibah sepanjang aliran sungai ini.
Pesan ini menjadi amanah turun-temurun yang kini masih dijaga oleh keturunan beliau.
Ompung Agape br. Silaban dan keluarga besar tetap merawat dan melestarikan lokasi ini sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap warisan adat dan budaya leluhur.
Kami Tim, bersama Martua Mc Simarmata dari Komunitas Tunas Habonaran, merasa sangat kagum dan berterima kasih atas penjelasan yang diberikan. Keindahan panorama sungai di lokasi ini juga menambah nilai spiritual dan budaya yang luar biasa.
Beberapa peninggalan penting yang ditemukan di lokasi ini antara lain:
-
Pohon Hariara yang dianggap sakral.
-
Tulisan dan simbol yang terukir pada batu.
-
Batu losung/lesung, tempat menumbuk itak gurgur dan jeruk purut untuk ritual Paranggiron.
-
Patung sepasang manusia dan sepasang buaya sebagai pengingat kisah leluhur, meski kini bangunan tersebut mulai rapuh.
-
Panorama indah di sepanjang aliran sungai yang memanjakan mata.
Ini adalah warisan budaya yang patut mendapat perhatian dari para pelaku adat dan budaya. Harapan besar juga kami tujukan kepada pihak Pemerintah agar dapat memberikan arahan dan dukungan agar situs ini terkelola lebih baik di masa depan.
Horas Hata Huta Hita dohot Huta
Salam Habonaran 🙏
Salam Spiritualitas 🙏
Jika Anda ingin versi untuk media cetak, infografis, atau unggahan media sosial, saya bisa bantu sesuaikan.